Selasa, 28 Agustus 2012

PERKARA GADIS HUJAN


Mengapa hujan begitu menarik buatmu? Tanyaku padadamu. Atau bisa juga tanyaku pada hati, karena hatiku dan dirimu tak mudah kubedakan. Kemudian kau diam. Bagiku diam adalah jawaban yang paling tepat. Dengan begitu, ketertarikanmu pada hujan tidak ada dalam abjad, juga tak pantas untuk lisan.

Mengapa terperangkap oleh hujan selalu romantis bagimu? Tanyaku padamu. Atau bisa juga tanyaku pada beberapa memori, karena beberapa memoriku dan dirimu sulit kubedakan. Kemudian kau tersenyum. Bagiku senyuman adalah jawaban yang tepat. Dengan begitu raut ketertarikanmu pada hujan tidak dijumpai pada kesedihan.

Mengapa dirimu dan hujan sulit kubedakan? Tanyaku padamu. Atau bisa juga tanyaku pada akselerasi, akselerasi dan dirimu sulit kubedakan. Kemudian kau tertawa. Bagiku tawa adalah jawaban yang tepat. Dengan begitu, dirimu dan hujan adalah kelucuan yang luar biasa.

Pertanyaanku habis, kemudian kau diam. Bagiku diam adalah jawaban. Tapi mengapa kau menjawab sementara pertanyaanku tiada? Rupanya, kau adalah jawaban pada apa yang belum sempat dipertanyakan tentang hujan, tentang kekhasan, tentang menyukai sesuatu, kemudian memaknainya, boleh lewat kisah.

Tentang Matar, kau berbeda. Meski satu makna, fungsimu tak sama. Matar menyegarkan, kau meneduhkan.

Namun, melalui Matar aku memaknai hujan sebagai surat-surat kehidupan, olehmu hujan adalah sesuatu yang layak menjadi teman. Olehmu, hujan tak selalu memberi bencana, bukan perihal romantisme, bukan juga keindahan, terbukti, hanya 3 jawaban pasti darinya, diam, senyum, dan tawa. Meski menyenangkan ketiganya lebih dari sekedar menyanjung keindahan.

Lalu untuk apa aku menuliskanmu?

Untuk menandai bahwa, sepeninggal Matar, masih ada hujan yang layak aku jadikan teman. Bahwa di antara titik hujan yang jatuh, entah oleh gravitasi, entah oleh kemauannya sendiri, entah demi apa Tuhan merencanakan itu, hujan bukan melulu basah.

Kemudian mereka bertanya: "Ketika hujan turun terus menerus, apa yang kau rasakan?"
Sudah kuperkirakan bahwa mereka merujuk pada bencana. Maka dengan bangga kujawab: "Hujan yang terus menerus, bagiku adalah kesegaran yang juga terus menerus jika itu Matar, dan keteduhan yang terus menerus, jika itu dirimu.

Kemudian mereka bertanya lagi: "Bukankah sesuatu yang berlebihan itu tidak baik?" Dengan sangat bangga aku menjawab: "Bagimu, namun aku terbiasa menabungnya, hingga ia selalu cukup pada saat kekeringan melanda."

Dedicated to Nick Salsabila a.k.a. A Rainy Girl

8 komentar:

arya.poetra mengatakan...

Matar yang terdefenisikan dalam raga seseorang.. Ah, bukan. Seseorang yang tergambar lewat Matar.. Ah, bingung. Yang jelas, mereka satu.
Tentang Matar yang menyejukkan sedang ia, si Rainy Girl, yang meneduhkan, aku pun mengiyakan. Tak bisa mengingkari. Meski, belum sepenuhnya "mengeja" hujan yang tersketsa olehnya. Semoga, ia mampu terus-menerus memberi keteduhan. Boleh lewat ujar. Boleh lewat cerita. Atau, bahkan lewat diam..

Nik Salsabiila mengatakan...

Hmmmppff...speechless boleh kan?

Aku ga tau musti komen apa, buatku...tulisan itu mewakili banyak hal..:)
Bahkan kamu seolah lebih tau tentang hujan dari pada aku yg sekedar mencintainya. Jika kamu menjadikan matar sebagai janji revolusi kehidupanmu dan menempatkannya pada inspirasi yang menyegarkan, mungkin begitulah aku pada hujan. Meski tentu saja, tak pernah sebaik dirimu dalam memaknainya.
Buatku, hujan layaknya waktu. Ia mampu menghapus luka, sekaligus merupakan kenangan yang akan selalu mampu kita rasakan.
Loving u for everything in ur blackbox..:D
Tentu aku akan menabung segala hujan untuk tiap musim yg akan terlalui...thanks fadhli..

fauziyah mengatakan...

iiihh, so sweet bangettt nih,,! ^^

Dwi Ananta mengatakan...

Ahh hujan~ saya termasuk perempuan yang mencintai hujan ^^

BLACKBOX mengatakan...

haha,,,boleh dua2nya kak.....saya saja sulit membedakan...

BLACKBOX mengatakan...

Ini nih sumber inspirasinya, hehe, setelah Matar, kau mengajarkan banyak hal tentang hujan. Makasih mbak....keep strong ya....:-)

BLACKBOX mengatakan...

hehehhe....kayak yang komen, makasih ya

BLACKBOX mengatakan...

wah.....punya cerita berbeda tentang hujan dong

Chat Room Bloofers