Selasa, 09 Juli 2013
SAJAK KECIL TENTANG HUJAN DAN PUASA
Waktu kecil, bagiku hujan membuat puasa tidak menantang
Rasanya keteguhanku untuk menahan lapar dan haus itu seketika karam
Selangkah berikutnya
Hujan kembali rebah
Seolah ia tak tenang di atas kedudukannya
Sekali lagi, hujan membuat puasa tidak menantang
Rasanya keteguhanku untuk menahan hawa nafsu dipermudah
Karena aku tak bisa keluar rumah
Sementara "RUMAH" adalah tempat paling aman dari dosa, dan paling nyaman untuk pahala
Kukpikir hujan itu berkah
Kadang ia menjadi bencana
Kupikir hujan itu reda
Kadang ia menuliskan sejarah
Kupikir hujan itu kenangan
Kadang ia menuturkan kubangan
Kupikir hujan itu jiwa
Kadang ia air belaka
Kupikir hujan itu cahaya
Kadang ia gelap tak teraba
Kupikir hujan itu senja
Muncul menjelang berbuka puasa
Sekarang hari pertama, hujan turun lagi, tepat tigapuluh menit sebelum berbuka puasa.
Kulihat tanah yang tadinya kering pecah pecah, basah, terisi air layaknya mata air jiwa.
Bahkan hujan pun menyerukan, puasa itu menyegarkan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
bahkan hujan menyerukan bahwa puasa itu menyegarkan
*jempol*
:) kata2nya bagus :)
Dan hujan pula yang menginspirasimu dengan pilihan kata yang menyegarkan Fad. Nice. :)
Menyejukkan memang hujan itu ya
Posting Komentar