1. What If
Bagaimana jika kau kutemukan di mataku yang tiba-tiba buta?
Bagaimana jika kau kutemukan di kakiku yang mendadak lumpuh?
Bagaimana jika kau kutemukan di dadaku yang seketika sesak?
Jika mataku buta, aku akan meminjam mata waktu, dengan begitu aku mampu melihatmu kapan saja.
Jika kakiku lumpuh, aku akan meminjam kaki langit, agar kau karam bersama cemerlang senja.
Jika dadaku sesak, aku akan meminjam dada jalan. Sesibuk apapun manusia berhamburan, untukmu aku selalu lengang.
2. Swallowed in the Sea
Aku ingin menjadi laut. Sebab laut adalah muara segala sungai, juga air matamu.
Aku ingin menjadi laut. Sebab aku tak mampu berenang, dan kau selalu layak dikenang.
Aku ingin menjadi laut. Sebab matamu selalu air, dan hatiku melulu sehelai kain.
Lalu tiba-tiba aku ingin jadi ikan. Sebab matamu menjelma nelayan, dan aku ingin kaujadikan harapan.
3. Fix You
Dengarlah lagu ini. Nadanya adalah rumpun semua keluh peluhmu ketika menjajaki nyata. Jangan bertanya pada nyata, cukup hakimi dirimu sendiri yang menjadikan aku sebatas kenangan. Aku pun akan menghakimi diriku sendiri yang menjadikan dirimu seluas masa depan. Dengarlah lagu ini, lalu bacalah pesan ini:
Sungguh menyenangkan menyaksikan matahari masih duduk
Sementara engkau berlutut mencium tangan Tuhan.
Semoga kau ingat kalimat ini: “Jodoh di tangan Tuhan”.
Setiap kali mendengar kalimat itu didengungkan angin, juga bibirmu, juga semua dirimu, aku selalu berdoa,sudikah kiranya Tuhan membuka tangannya? Mungkin kau akan menemukanku di sana, lalu kau mencium tangan Tuhan begitu khidmat.
2 komentar:
Kalau 3 lagu kesukaan saya mah The Hardest Part, Lost, sama Speed of Sound.
kok bisa sih bro, bikin puisi yg konsisten bagus2 begini. heran saya. :-D
Posting Komentar