Senin, 07 Februari 2011

DHE

Dhenok Habibie.....

Begitu dia menuliskan namanya, dan seperti itulah aku menuliskan namanya. Sebuah nama yang masih akrab di inderaku. Aku ingin menguntainya kali ini, bukan berbasa-basi, hanya menghaturkan terima kasih, persembahan sederhanaku untuknya. Ada yang berbeda dengan perkenalan ini. Aku merasa nyaman mengunjungi halamannya, meski tak ada yang bisa aku lakukan di sana. Sementara dia, begitu rajin menyapu halaman rumahku,menanamkan bunga di setiap kunjungannya.

Dhenok Habibie

Maaf, aku lancang pada baris ini, sudah banyak waktu yang melewatkanku denganmu, sebuah perjalanan panjang, berdamai dengan kenyataan, begitu katamu. Aku menyimpan itu di benakku. Dengan itulah aku ,mengenalmu, meski tak sebaik yang terbaik.

Dhenok Habibie

Masihkah kau menanam bunga di halamanku? Aku sudah menghitungnya, namun tak mampu sepeka dirimu, sepeka dirimu yang begitu dalam mendalami perasaan, begitu paham merantai perjalanan. Semua lekuk katamu tersimpan jelas tanpa debu, tanpa ada yang mengotori, setidaknya begitu upayaku. Aku masih belum mampu berdamai dengan kenyataan, seperti katamu padaku. Aku masih gagal, dhe. Aku merindukanmu mendamaikan aku dengan kenyataan, hal yang sampai saat ini begitu sulit aku terima. Aku tak mampu sepertimu yang menjamunya dengan baik. Aku tak peduli kau menyalahkan ini, juga ornag-orang di sana, karena itulah yang aku rasakan tiap kali partikel partikel udara membicarakanmu.

Dhenok Habibie

Masih banyak yang menarik, namun tak semenarik pesanmu. Aku butuh pesanmu, aku menunggu itu, aku bahkan menyirami bunga-bunga yang kau tanam di halaman rumahku dengan peluh yang katamu lagi harus aku hargai. Maaf aku meneteskannya di bunga-bungamu, aku takut peluh itu terbuang sia-sia, setidaknya, di bunga itu dia bersamamu.

Dhe....

Aku masih menyimpan banyak hal yang tak tertampung ruang. Halamanku masih sempit, otakkku masih labil. Inilah kebanggaanku padamu, kau selalu ada di setiap rindu, kau selalu nyaring di melodi terakhir, kau selalu melanjutkan langkah di jalan yang bertepi, kau selalu berdiri ketika orang lain masih tertidur, dan kau selalu jujur ketika aku masih sempat berbohong.

Dhe....

Aku harus menuliskan ini, semoga kau senang membacanya

"Jika wajah yang menepi di pengumpul pesanku adalah wajahmu, maka wajah itu sejatinya adalah wajah titipan Ilahi untukku, untuk aku usap dengan sapu tangan ketika berbalut sedih, dan menambah lekukan ketika tersenyum."

"Jika wajah yang muncul di pesan-pesan kehidupan itu adalah wajahmu, maka aku ingin menyampaikan pesannya kepada pemilik jiwa, bahwa di luar sana ada wajah yang tak pernah lelah."

"Jika wajah yang tertulis itu adalah wajahmu, biarkan aku menghapusnya, karena di dalam jiwa yang masih terdapat jiwa, telah terpampang wajahmu, dan aku tak inginkan semuanya berlebih."

"Jika suatu saat nanti "jika" itu tak mampu lagi mengandaikan diri, pastikan aku masih menyimpan namamu di halaman rumahku, pastikan aku memahat namamu di bunga-bunga yang kau tanam, bunga-bunga yang kini telah mekar. Kemudian jika bunga-bunga itu layu, maka pastikan aku tak menghapus namamu di sana."

Kau PENTING

19 komentar:

Unknown mengatakan...

Asyeeek... ehem... suit suiww... :D :D :D

Asriani Amir mengatakan...

nyammmaaaannaaa.....

mariki' di.. ^^

zuLHam mengatakan...

bloofers in love...
prikitiew.... :D

dhe_bie mengatakan...

speechless!!
kata yang kau rangkai terlalu indah fadh, dhe tak seindah bunga-bunga yang kau banggakan..

semoga kita bisa saling menyiram sampai batas air yang kita punya habis.. :)

auraman mengatakan...

wah wah, saya ketinggalan.. saya jadi tersenyum sendiri membacanya mas fahdli.. hati-hati dhenok ntar ke makasar lho hahaha

dhe_bie mengatakan...

oom mo ngajak dhe ke makasar yaa?? hahahahaa, mau mau mau.. :P

Banyu Waseso Segoro mengatakan...

Muantap, kata-katanya keren banget ,,,,

Bonitnotz mengatakan...

pasti muka'a dhe miip moo sekarang,.. wuakakakkkk...

nice share dede fadhil... teteh bisa rasain yg dhe' rasain skg,.. xixixixiiii... ^_*

BLACKBOX mengatakan...

@Asriani Amir: hahaha....mariki'
@teh Bonit : Ah.....teteh ini bisa aja
@Aura:Hahaha....moga2x aja dhe ke makassar

@ALL: bukan cinta kok, cuma kecintaan pada sosok dhe yg berpengaruh dalam dunia tulis-menulis saya........makasih dhe ya....

dhe_bie mengatakan...

iya nih fadh, anak2 pada salah duga semua, hahahahahahaha.. hmm, kapan-kapan deh, gantian dhe yang kasih sesuatu untuk fadhli.. :D

rachma AzKayla mengatakan...

waaah... coment diatas membuyarkan harapanku atas akhir dari bait2 indah tadi.... moga moga kalian jadi cinta beneran....
jangankan kau, aku jg yg wanita suka bgt akan 'everthing of dhe'....

BLACKBOX mengatakan...

@bunda: iya bun.....
@dhe: tuh kan dhe...bunda azka aja ngakuin

dhe_bie mengatakan...

saia maLuuuuuuuuu.. ^_^

zan P O P mengatakan...

cie..cie...siapa tu ya...



salam kenal sob,di blog ane lagi ada awards kalau berkenan silahkan datang dan ambil sebagai tanda persahabatan kita gimana mau kan...

Rumah Jahit Aqxa mengatakan...

menuliskan jejak disini..semoga kaupun mencariku dalam kemayaan..

Aldila Ratna Chamelia mengatakan...

saaamaaaaa dila jg terpengaruh karena tulisannya mb dhe...
emang bagus tulisannya mampu mempengaruhi....
ckckckck

tapi kalo seandainya kalian beneran jadian ahaaaaiii senangnyaaaa wkwkwwkwkwk

cocok siihhh

maaf ketinggalan komennya hihhiii

Meutia mengatakan...

wahhhhhhhhh untaian kata2 nya keren euy....berbahagialah dhe ...

NIT NOT mengatakan...

ya ampuun...indah nian...barusan aku baca...:D

Nuel Lubis, Author "Misi Terakhir Rafael: Cinta Tak Pernah Pergi Jauh" mengatakan...

ooh ini tokh yang bbikin dhe jadi gimana gitu. hehehe

Chat Room Bloofers