Memulai dari awal, bukan melanjutkan. Sepertinya, aku kembali, tapi entah mengapa aku masih konstan? Ini sebuah perjalanan, RALAT! aku hanya diam.
Sepuluh meter dari sini ada simbiosis mata kita, saling, ketergantungan pada titik temu, RALAT! aku nyata-nyata buta.
Bahkan, ketika sementara mengalahkan kita di pusaran entah, kita tergulai melihat langit yang sama, RALAT! aku tertidur pada saat itu.
Seperti analogi yang menyembunyikan sebuah selubung makna, kita terperangah, aku melucuti semua yang bisa dilucuti, RALAT! Aku menangis pada saat itu.
Satu, dua, tiga, aku menghitung sampai lidahku tak bergetar, RALAT! aku tak mampu menghitung.
Meredup di saat yang lain menerang. Itulah upayaku, RALAT! Aku bahkan menopang dagu saat itu.
5,6,7,8,9,10.........aHDJHFJSADCIASJDKJSAKJDSA, RALAT! Aku bahkan buta pada tanda.
Aku bermimpi di pelaminan, membacakan sumpah serapah tentang ikatan suci, RALAT! Aku dibangunkan oleh kenyataan.
Di mana susunan tulang belakangku? RALAT! Aku lemas tak bertulang bertahun-tahun lamanya.
Sampai kapan menimbulkan pertanyaan? RALAT! Aku ini hanya jawaban tak berguna.
Sampai kapan membenci? RALAT, cinta juga membenci, membenci kebencian.
Sudahlah, RALAT! Aku tak bisa berhenti sebelum Dia menghentikanku.
RALAT.......
Karena semua jejakku adalah kesalahan yang perlu perbaikan, di sanalah aku merindukanmu, dan di sanalah salah satu bagian kehilanganku.
Aku lupa, berusaha lupa, memaksakan lupa, RALAT.....!!!
Aku bahkan lupa bagaimana melupakanmu.
11 komentar:
mantap bahasanya.... berlika-liku tapi menghanyutkan...
tak terpikirkan ...kata RALAT bagus juga dijadikan tulisan yg panjang...:))
hmmm...mas fadhli emank keren dah..kalo' bhubungan ma sastra dan seni gini..saluuuutt,,,jd inget ma temen SMAku yg hobi teateran sampek sekarng mas...katanya sih dah mnggung di bnyak tempat juga..namanya OZY hehee...^^
@Sam: hahaha...thx
@NITNOT: kangkung juga bisa dijadiiin tulisan panjang mas
@Unik: ow......wah, saya mau kenalan ma dia ah
berarti kesemuanya itu hanya ekspektasi ya?? atau..suatu bentuk usaha untuk menghindar dari kesombongan diri??
hasss.. ngomong apa toh aku ini.
pokoknya keren lah. aku sukak :D
Yup...lagi2x ekspektasi yang kalah oleh kenyataan.....tapi RALAT di sini menjawab bahwa semua bisa diralat kalau kenyataan yang berbicara....
hahaaa....hanya dari satu kata jadi berkembang ya...kerennnn...
tiada yang salah selama masih bisa di ralat. ;)
Setuju komentarnya Nitnot. Oia masa ada "membacakan sumpah serapah tentang ikatan suci"??. Oia, Mas Fadhli penulis favotitemu siapa si? Penasaran aku...
@qefy; saya mengidolakan Fahd Djibran dan Dewi Lestari mas, hehehe
Uwahhhh.. Elegy yang luar biasa! Penuh penyesalan yaa? Yang tak bisa di kembalikan atau dibenarkan lagi.
@rinz: yup........sepertinya begitu
Posting Komentar