Harus pada siapa....?
Ikatan ini sungguh renggang. kita tak lagi serapat dulu menata barisan, tidak seceria dulu lagi ketika berada dalam lingkaran. Tidak seperti dulu lagi. Jangan harapkan itu, karena setiap saat keadaan akan berubah, kita tidak mungkin seperti dulu selamanya.
Jangan kecewa pada perubahan, itu hal mutlak.
Semiotika. Ituah caraku memahamimu, menafsirkan banyak persepsi dari tanda yang kau kibarkan. Selebihnya, aku sangat bodoh, tak sebesar yang kau perkirakan. Perkiraanmu salah.
????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
(............................................??????????????????????????)
?????????????????????????????????????????? , ??????????????????????????????????????
Perhatikanlah, di antara semua tanda itu! Semua tanda tanya yang mewakili kemisteriusanku, tanda titik yang mewakili kesemrawutanku, aku menyelipkan satu tanda koma di jaraknya. Tanda koma itulah dirimu, tanda yang mewakili jeda kebosananku.
15 komentar:
Cowok Misterius dong.. :)
woaaaahhhh... dah bosen nihh ceritanya? ckckckcckckkkk... sampaikan dengan baik biar lawan bicara gak sakit hati. (sok tau deh aku).
anyway, pernah nyoba nulis pake style yang laen? ato mank udah settle aja sama gaya tulisan ini? jujur,kalo aku sih masih belum nemu gaya yang 'pas' jadi maaf kalo postinganku kesannya masih mentah dan berubah-ubah. huhuhuhuhuuu..
makasih yaa dah komen di puisi terbaruku yang super random dan ngaco itu. hehehehehe
ciri khas mas fadhli ... postingan kali ini unik...ada kesan seninya...dipenuhi tanda tanya dan satu koma...heheee....
@rinz: udah pernah nyoba, tapi gak nyaman,lebih nyaman dgn style ini,kalaupun berubah cuma modifikasi doang, bentuk dasarnya kayak gini, terinspirasi dari tulisan Fahd Djibran jg. Eh, itu puisi keren lho....serius, cerdas banget rin, aku suka bahasa2x cerdasmu, itu khas kamu menulis
@nitnot: hehehehe.....satu koma itu adalah objek tulisan kaya kali ini
@Kak ratih: hehehehe.....sedikit
hwuaaa...fadhli kereeen
aseli seniman!
saya suka kalimat terakhirmu ^^p
wah..
sama kyak yuni, sa suka kalimat terakhir..
romantisme terselubung
hhe..^^
kalo di istilah medis, Koma artinya "masih ada" harapan..
:D
*nyambung tidak ya dgn tulisanmu ini?? maaf nah klo sotoii..hehehe*
koma : masih ada harapan,
koma : tanda yang mewakili jeda kebosanan..
koma,saatnya untuk berhenti sejenak, menungumpulkan energi baru, karena kita tau mulai ada jenuh disana dan bersiap untuk menyambut harapan yang masih ada...
he..he...
selalu terperangah...
ngopi dulu aah.. ^_*
hayooo.. video theatre'a mana???
msh menunggu... :P
Fadhli: Woaaaahhhh... Makasih pujiannya. Puisi itu Cuma hasil Dari eksperimenku yg pengen nyoba style baru. Aku masih suka ganti-ganti style,nyoba ini-itu sih. Bosen baca tulisan sendiri yang gitu-gitu Aja. Jadi aku masih belum punya ciri khas tulisanku sendiri. Hahahaha...
Anyway, aku tergelitik sama komenmu yg bilang: panca indra yang mengindra cinta. Hheeeee... Menurutku, one can say it is LOVE, but the others may say it is merely just LUST. Heheheheheehe...
@rinz: berbagai gaya tulisan itu kaya, mungkin itu ciri khas kamu menulis, variety style, saya menginterpretasi dari sisi lain, dari sisi kamu menyampaikan ide dengan menggabungkan ilmu lain, smart bgt rinz........hehehehe
@bonit: hahahaha....videonya belum jadi, teh. kalau udah jadi dan ada di tangan saya pasti saya share
sedang berkunjung.. kangen dengan dulur lawas say di Makassar hehe
@lozz: hehehehe..kangen sama dulur saya di jember, segera ke blog mas akbar
Posting Komentar