Selamat.........selamat apa saja. Yang penting dirimu selamat. Sudah lama, masih belum lama. Sudah basi, masih cukup segar. Sudah binal, masih cukup ramah. Sudah diam, masih cukup ribut. Sudah garang, masih cukup tenang. Sudah keluar, masih bersembunyi. Sudah menyerah, masih berjuang. Sudah sampai mana? Masih di awal, bahkan ke luar jalur. Sudah makan? masih kenyang. Sudahlah..............................
Sudah karam, masih mengapung, sudah nyata, masih abstrak, sudahlah....lanjutkan!
baiklah....
Sudah geram? masih sabar, sudah kabur? masih bertahan. Sudah menarik? masih datar. Datar itu sulit untuk diindahkan,tapi terlalu indah untuk sekedar didatarkan. Sudah apalagi?
Masih banyak sudah, masih banyak "masih". Untuk apa menyudahi kalau masih memiliki "masih"? Itu memaksakan kehendak batin, jangan sampai konflik megah itu terjadi, konflik antara raga dan jiwamu.
Sudah berakhir, masih ada waktu. Tinggal sedetik, sedetik itu pun waktu. Ketika raga memutuskan bahwa semuanya sudah, telah, mungkin berkahir, batin justru memberontak bahwa masih, masih bisa, masih mampu, masih, masih belum selesai, ini bukan akhir, vakum bukan berhenti selesai.
Sudah menemukanku? masih mencari, karena kau akan terus mencari sampai menemukan apa yang kau ingin temukan. Ini hanya tulisan semrawut, tulisan sederhana antara sudah dan masih. Ketika lidahmu mengatakan sudah, semoga kata batin masih berujar "masih". Masih ada waktu, masih bia berdiri, masih mengalami proses, semuanya masih, jadi tidak ada alasan untuk mengkahiri.
Sudah pasti? Masih sebatas kemungkinan. Bukan sebuah ketidakpastian atau kesesatan, tapi semua masih mungkin untuk berubah, untuk mengawali kembali, untuk merajut kembali, menyambung ikatan yang putus, melayarkan diri setelah menepi, merogoh setelah menyipannya, mengurai setelah menyusunnya, menggali kembali setelah memendamnya, meliuk-liuk di air, seperti ikan yang menerjang mata kail di permukaan, menyisakan tanda koma untuk sebuah kemungkinan bahwa masih akan berlanjut.
Sudah lelah? Masih akan berlanjut, hanya butuh rehat sejenak.
11 komentar:
kayaknya setelah menulis artikel ini mesti segera istirahat mas..unik...heheheee...
hahahahaaha..
dhe baca ni tulisan sambil geleng-geleng kepala fadh, bingung tapi ngerti.. ntah, susah untuk dijelaskan.. :P
hidup ini tidak ada yang berkesudahan karena akan terus jalan ke depan, bahkan matipun msh ada kehidupan ahirat dan seterusnya. Hehe...
seperti biasa, harus baca lebih dari satu kali kalu mau mengerti......
yok yok, rehat nyoook. hehe
@NitNot: rehat gak mesti berhenti kan....? hehehe
Dhe: yg pentingngerti lah...hehehe
@Ridwan: semoga dgn membaca berkali2x semakinkaya pemahamannya mas, thx
@Yayack: bener, thx ya
@Hans: yuk...
bila lelah istirahat aja hehee
Masih ada kelanjutannya, atau sudah tamat??
Sudah / masih atau Sudah / belum ???
emm...ya sudahlah...ya masihlah...ya belumlah,
Salam kenal
@Fahrie: masih ada...tapi dalm halaman dan wajah yang berbeda...hehehe
@Cerpenis: iya...hehehehe...thx dah mampir
@Dolly: salam kenal jg, thx dah mampir
bingung deh .. coba ada berapa kata sudah dan masih dalam artikel kakak ?? rada bingung tapi keren :D *karena saya selalu menganggap sesuatu yg biasa menjadi tak biasa :)
Posting Komentar